SERANG – Aliansi Masyarakat Peduli Kemanusiaan (AMPK) yang tergabung dalam beberapa Organisai yaitu Aliansi Masyarakat Penyelamat Desa (AMPAS), Gamsut UIN Banten, FPI Ranting desa Susukan dan Banser PAC Tirtayasa mengadakan aksi sosial penggalangan dana untuk balita penderita gizi buruk yang bernama Munawaroh, putri Munir dan Suarnah yang berusia 6 bulan, RT05, RW02, Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.

Aksi sosial penggalangan dana yang diadakan oleh AMPK merupakan bentuk keprihatinan terhdap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, yang hingga saat ini belum juga tuntas dalam megatasi kasus gizi buruk.

“Berdasarkan data dari bidan Desa Susukan, gizi buruk di desa tersebut berjumlah kurang lebih 6 orang, 1 orang (sudah meninggal sekitar satu minggu yang lalu), 4 orang dalam masih keadaan sehat dan 1 orang dalam keadaan memprihatinkan, kondisinya berat badan semakin menurun,” kata Ketua Umum GAMSUT UIN BANTEN Saefullah kepada Harianbanten.co.id, Senin (14/10/2019).

Ditempat sama, Koordinator AMPK Firman, dengan melihat kondisi satu balita itu yang sangat menghawtirkan, AMPK bergerak mengawal balita gizi buruk hingga mendapatkan perawatan di RSUD Banten, guna menghindari korban meninggal yg disebabkan menderita gizi buruk. “Kami berharap dengan adanya aksi sosial, ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Serang untuk turun tangan hingga tingkat desa,” katanya.

Agar, lanjut Firman, pemerintah mengetahui betul kondisi penderita gizi buruk, bukan hanya menerima laporan dari pihak bidan desa atau puskesmas saja. Sehingga, bisa menjadi atensi kusus untuk ditangani lebih serius di tingkat birokrasi desa.

“Kami juga prihatin melihat kondisi ekonomi dan minimnya pengetahuan pihak keluarga balita penderita gizi buruk, mengenai teknis persyaratan untuk berobat ke Puskesmas/Rumah Sakit saja tidak mengerti. untuk itu kami langsung membantu mengurus dan mengantarkannya yg hingga saat ini Alhamdulillah balita dalam perawatan RSUD Banten,” katanya.

Dengan kejadian tersebut, aksi sosial AMPK bertujuan untuk membantu biaya oprasional dan biaya kesehatan balita penderita gizi buruk yg saat ini di Rawat RSUD Banten.

“Di sektor kesehatan Gizi buruk dan stunting memang menjadi akar permasalahan perkembangan anak dan ini menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan Masyarakat. Sebagai langkah antisipasi, perlu adanya sosialisasi dari Pemkab melalui Dinas Kesehatan tentang pemahaman masyarakat bahayanya gizi buruk bagi perkembangan anak,” ujarnya. (HRS/Red)