CILEGON – Adanya rencana deklarasi yang mendukung berdirinya Lotte pada tanggal 1 Oktober 2018 besok oleh sejumlah OKP dan LSM yang tergabung dalam Masyarakat Gerem Bersatu yakni Karang Taruna Tunas Mekar Kelurahan Gerem, Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Grogol, LSM Kopling, IPSI, Foker C, Komite Pemuda Peduli Lingkungan dan Forum Komunikasi Pengusaha Gerem (FKPG), mendapat penolakan dari LSM dan OKP lainnya yang ada di Kecamatan Grogol.
Deklarasi yang rencananya di lakukan oleh Masyarakat Gerem Bersatu dinilai sebagian pengurus LSM dan OKP syarat dengan kepentingan dan tidak mencerminkan kebersamaan.
“Terus terang kami tidak menolak akan di bangunya PT. Lotte Chemical. Yang kami tolak adalah masalah deklarasi yang di lakukan oleh LSM yang tergabung dalam Masyarakat Gerem Bersatu yang kami nilai syarat kepentingan pengusaha saja dan tidak melibatkan OKP dan LSM lain yang ada di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol,” terang Hadi Adhadi Ketua Markas Daerah (Mada) Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) Kota Cilegon, Minggu (30/9/2018).
Dijelaskan Hadi, deklarasi yang dilakukan itu hanya deklarasi sepihak karena tidak di musyawarahkan terlebih dahulu.
“Saya dari ormas KKPMP menolak keras dengan adanya aliansi yang akan mendeklarasikan pada tanggal 1 Oktober 2018 ini. Di karenakan wilayah atau lingkungan setempat tidak pernah di ajak musyawarah terlebih dahulu yaitu wilayah setempat baik dari RT, dari ketua pemudanya, baik dari lembaga, baik sesepuh yang ada di situ yang memang di tuakan tidak ada di ajak musyawarah lagi. Untuk itu, kami menolak bukan pembangunan PT Lotte tersebut, tapi kami menolak dengan adanya deklarasi yang di buat oleh oknum sepihak,” jelasnya.
Lanjut Hadi, untuk logo yang mendukung adanya deklarasi tersebut di duga hanya pencatutan logo karena tidak adanya konfirmasi kepada ketua lembaga tersebut.
“Yang saya ketahui itu yang di masukin logo itu tidak adanya konfirmasi nya lagi kepada ketuanya. Maka dari itu banyak yang komplain seperti RT nya, termasuk Marcab KKPMP. Jadi ada indikasi oknum yang memang sengaja membuat resah masyarakat sekitar,” terangnya.
Sementara itu, Dedi Kopling sekaligus Ketua Himpunan Nelayan Cilegon (HNC) dan salah satu orang pengagas deklarasi mengaku akan terus melakukan deklarasi pada Senin, 1 Oktober besok walaupun ada sebagian LSM dan OKP yang menolak.
Menurutnya, apa yang dilakukan teman-teman LSM dan OKP yang tergabung dalam Masyarakat Gerem Bersatu itu telah direncanakan dengan matang dan kalaupun ada sebagian yang menolak itu sah – sah saja di Negara demokrasi ini.
“Kami terus akan melakukan deklarasi Senin besok, walaupun ada yang menolak. Lagi pula kami tidak merugikan mereka. Tujuan kami deklarasi itu tidak ada kepentingan dan ini hanya suatu bentuk kepedulian kami sebagai bagian dari masyarakat untuk mendukung secepatnya pembangunan Lotte,” ujarnya.
“Kalau kami dituduh soal pencatutan logo LSM dan OKP yang ikut serta mendukung deklarasi itu tidak benar, semuanya OKP dan LSM secara Ihklas gabung ke kami dalam deklarasi,” imbuhnya. (Red/Zal)
Discussion about this post