HARIANBANTEN.CO.ID – Setelah bertahun-tahun bergantung pada sumber air terbatas, warga perbukitan Pulomerak, Kota Cilegon, akhirnya bisa bernapas lega.

Pemerintah Kota Cilegon tengah menyiapkan proyek besar untuk mendistribusikan air bersih ke daerah ini, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Cilegon Mandiri.

Direktur Perumda Air Minum Cilegon Mandiri, Ikhwan Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan pembangunan jaringan perpipaan distribusi utama berdiameter 8 inci dengan kapasitas aliran hingga 35 liter per detik. Infrastruktur ini ditargetkan dapat melayani sekitar 4.000 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di perbukitan Pulomerak.

“Pulomerak termasuk wilayah dengan sumber air tanah yang terbatas. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk menarik jalur perpipaan dari jaringan distribusi utama ke daerah ini sebagai solusi jangka panjang,” ujar Ikhwan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/3/2025).

Proyek ini bukan tanpa hambatan. Dengan ketinggian mencapai 500 meter di atas dataran rendah, distribusi air ke Pulomerak membutuhkan perhitungan teknis yang matang agar aliran tetap lancar. Untuk mengatasi ini, Perumda Air Minum Cilegon Mandiri akan menerapkan sistem yang telah sukses digunakan di Cipala, wilayah dengan kondisi geografis serupa.

Tak hanya membangun jaringan perpipaan, proyek ini juga akan terintegrasi dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang tengah dikembangkan pemerintah pusat dan provinsi. Jika berjalan sesuai rencana, Pulomerak akan mendapat tambahan pasokan hingga 200 liter per detik dari sistem ini.

Dari sisi pendanaan, proyek ini akan direalisasikan secara bertahap dalam beberapa tahun anggaran. Perumda Air Minum Cilegon Mandiri sedang menyusun skema pembiayaan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar proyek ini bisa segera terwujud.

“Kami akan membagi tahapan pembangunan dalam beberapa tahun anggaran dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar proyek ini berjalan sesuai rencana,” tambah Ikhwan.

Dengan langkah ini, harapan untuk mengakhiri krisis air bersih di Pulomerak semakin nyata. Jika proyek ini sukses, ribuan warga di kawasan perbukitan itu tak lagi harus bersusah payah mendapatkan air bersih. Kini, tinggal menunggu realisasi proyek yang akan menjadi solusi jangka panjang bagi mereka. (ASEP/Red)