Aksi Jilid 2! Massa Kepung Pertamina dan OTM, Tuntut BBM Satu Harga & Hukuman Mati bagi Mafia
HARIANBANTEN.CO.ID – Persatuan Perjuangan Masyarakat Cilegon (PPMC) kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar.
Ratusan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Brantas Mafia Pertamina kali ini aksi di PT Orbit Terminal Merak dan Pertamina Tanjung Gerem pada Jumat (14/3/2025) pukul 16.00 WIB.
Aksi ini merupakan gelombang kedua setelah demonstrasi serupa pada 7 Maret lalu.
Massa menuntut tindakan tegas terhadap dugaan mafia di tubuh Pertamina dan mendesak pemerintah segera turun tangan.
Dewan Penasehat Persatuan Perjuangan Masyarakat Cilegon (PPMC), Isabatullah Alibasja, menegaskan bahwa aksi ini akan terus berlanjut hingga mafia BBM ditangkap, dipenjara, bahkan dihukum mati.
Selain itu, mereka mengajukan tuntutan untuk menghapus semua varian BBM dan hanya menyediakan satu jenis bensin serta satu jenis solar, guna menghindari praktik pengoplosan yang merugikan masyarakat.
“Tidak ada lagi Pertalite atau Pertamax, begitu juga dengan Biosolar atau Dexlite. Satu jenis bensin dan solar sudah cukup!” tegas Isbat.
Massa juga mendesak penurunan harga BBM agar lebih terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat serta menuntut ganti rugi bagi pemilik kendaraan di Cilegon dan Banten yang dirugikan akibat dugaan permainan dalam distribusi BBM.
Tak hanya itu, Isbat mengancam akan membawa aksi ini ke kantor pusat Pertamina dan Kejaksaan Agung jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.
“Kami tidak akan berhenti! Jika tidak ada tindakan nyata, kami akan gelar aksi yang lebih besar,” seru Isbat di tengah orasi.
Aksi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk KKPMP, Macan Kulon, Bela Negara, Terumbu, Jambakk, FGB, dan Kopling, yang siap memperjuangkan keadilan bagi rakyat.
Sebelumnya, aksi serupa juga telah dilakukan pada Jumat (7/3), sebagai reaksi atas dugaan pengoplosan Pertalite RON 90 dengan Pertamax RON 92 di depo tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi masih kondusif, meski massa terus menyuarakan tuntutan mereka dengan lantang. Pihak Pertamina belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi ini. (ASEP/Red)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.