HARIANBANTEN.CO.ID – Arus mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Merak semakin padat seiring mendekatnya Hari Raya Idul fitri 2025. Ribuan kendaraan dan penumpang terus memadati area pelabuhan untuk menyeberang ke Sumatera.

Untuk mengantisipasi lonjakan ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mengoperasikan lebih banyak kapal guna memperlancar arus penyeberangan.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, mengungkapkan bahwa pada H-8 atau 23 Maret 2025, total kapal yang dioperasikan mencapai 42 unit, jumlah yang lebih banyak dibandingkan hari-hari sebelumnya.

“Kami terus memaksimalkan pelayanan agar pemudik bisa menyeberang dengan aman dan nyaman. Selain kesiapan kapal, kami juga memastikan kelancaran operasional di dermaga,” kata Shelvy pada Senin (24/3/2025).

Berdasarkan data posko, jumlah pemudik yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-8 tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Lonjakan terjadi di semua kategori kendaraan, termasuk, Roda dua: 2.840 unit, Roda empat: 6.989 unit, Truk barang: 3.900 unit, Bus: 771 unit,” ujarnya.

Secara keseluruhan, sejak H-10 hingga H-8, total pemudik yang telah menyeberang mencapai lebih dari 150 ribu orang, sementara jumlah kendaraan yang sudah melintas dari Jawa ke Sumatera melampaui 36 ribu unit.

Shelvy menjelaskan bahwa arus kendaraan diperkirakan akan terus meningkat, terutama mendekati H-3 Lebaran. Oleh karena itu, ASDP mengimbau pemudik untuk mengatur jadwal keberangkatan lebih awal guna menghindari penumpukan kendaraan di pelabuhan.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk menggunakan layanan pembelian tiket online agar proses masuk ke kapal lebih cepat dan mengurangi antrean panjang di loket,” tambahnya.

Di lokasi, suasana Pelabuhan Merak terlihat semakin sibuk dengan antrean kendaraan yang mengular di jalur masuk. Petugas bekerja ekstra untuk mengatur arus lalu lintas dan memastikan kendaraan dapat masuk ke kapal dengan lancar.

Seorang pemudik, Andi (35), mengaku sengaja berangkat lebih awal untuk menghindari kemacetan di puncak arus mudik.

“Tahun lalu saya terjebak antrean panjang. Sekarang lebih baik berangkat beberapa hari lebih awal supaya lebih nyaman,” ujarnya. (Red)