Kongres Dewan Kebudayaan Kota Cilegon Tetapkan Ketua Baru, Mantapkan Langkah Menuju Kota Budaya
HARIANBANTEN.CO.ID – Dewan Kebudayaan Kota Cilegon menggelar kongres penting bertajuk ‘Rute Nyokap’ sebagai langkah awal menyepakati arah gerak organisasi kebudayaan untuk jangka panjang. Dalam agenda ini, ditetapkan pula ketua baru yang akan memimpin selama tiga tahun ke depan. Kegiatan tersebut digelar di Aula DPRD Kota Cilegon, Rabu (22/4/2025).
Ketua panitia kegiatan, Yuli Hadiana, menjelaskan, Kegiatan ini digelar sebagai inisiatif khusus, bukan agenda rutin, dengan tujuan memperkuat fondasi organisasi dalam menghadapi tantangan pelestarian budaya.
“Lebih ke penetapan, karena dari sisi prosedur memang hanya ada satu calon yang memenuhi syarat dan sudah ditetapkan,” ujarnya.
Yuli menegaskan, proses seleksi calon ketua didasarkan pada rekam jejak keterlibatan dalam kegiatan budaya serta kepekaan terhadap isu-isu kebudayaan lokal. Meskipun undangan disebar ke sekitar 130–170 orang, tercatat hanya sekitar 70 peserta yang hadir.
Namun hal itu tak mengurangi semangat peserta dalam mengikuti jalannya rapat. Lebih dari sekadar pergantian kepemimpinan, kongres ini juga menetapkan visi besar organisasi ke depan.
“Kita ingin meletakkan dasar yang kuat untuk lima sampai sepuluh tahun ke depan. Salah satunya menjadi mitra strategis pemerintah dalam Program Pemajuan Kebudayaan Daerah (PPKD),” kata Yuli.
Dalam sesi diskusi, sejumlah narasumber menyoroti pentingnya literasi budaya di kalangan masyarakat. Mereka mengingatkan bahwa warisan budaya bukan hanya berupa benda seperti pusaka dan manuskrip, tetapi juga tak benda seperti tari, ritus, dan pengetahuan tradisional yang diakui dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Sementara itu, Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kongres ini.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon, Heni Anita Susila, menyebut kongres ini menandai perubahan penting dalam wajah organisasi kebudayaan di daerah.
“Perubahan dari Dewan Kesenian menjadi Dewan Kebudayaan adalah langkah penting, karena seluruh unsur kebudayaan kini terwadahi,” ujar Heni.
Ia menambahkan, kongres sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, jumlah pendaftar tetap mencapai sekitar 130 orang, berasal dari berbagai komunitas seni seperti tari, teater, film, pencak silat, hingga sejarah.
Dengan ketua baru terpilih, DKKC diharapkan dapat memperkuat sinergi dengan pemerintah dan menjadi motor penggerak pemajuan kebudayaan di Kota Cilegon.
“Cita-cita kita bersama adalah menjadikan Cilegon bukan hanya kota industri, tetapi juga kota budaya,” ujar Heni.
Penulis: Asep Tolet | Harianbanten.co.id
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.