PPMC Pertanyakan Penghargaan BUMN Kepada Silmy Karim
HARIANBANTEN.CO.ID, CILEGON – Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Steel (KS) Silmy Karim baru saja meraih penghargaan The Best CEO in Change Leadership sebagai pimpinan perusahaan BUMN dalam gelaran Anugerah BUMN 2022 yang dilaksanakan pada Kamis, 24 Maret 2022.
Selain itu, perusahaan yang dipimpin Silmy Karim, PT KS juga mendapatkan penghargaan sebagai perusahaan BUMN Terbaik II Kategori Strategi Tumbuh dan Bertahan, Terbaik II Kategori Transformasi Organisasi.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Penasehat Persatuan Perjuangan Masyarakat Cilegon (PPMC) mempertanyakan penghargaan BUMN yang diberikan kepada Dirut PT KS Silmy Karim dan perusahaan yang dipimpinnya.
Isbatullah mengatakan, penghargaan tersebut layak dipertanyakan lantaran selama kepemimpinan Silmy Karim, banyak persoalan di PT KS yang tidak dapat diselesaikan.
“Penghargaan ini menurut kami layak untuk dipertanyakan. Karena persoalan yang fundamental terkait bisnis inti PT KS yakni Steel Making saja belum beres. Apa yang dilakukan Silmy Karim hanya solusi jangka pendek, misal dengan cara restrukturisasi hutang ke kreditor, penghematan biaya oprasional, penjualan aset tanah, dan penjualan anak-anak usaha PT KS yang dinilai sehat,” kata Isbatullah, Selasa (29/3/2022).
Inisiator Front Daulat Pribumi itu mempertanyakan penghargaan BUMN yang diberikan kepada Silmy Karim yang dianggap berhasil melakukan perubahan besar dan dalam membenahi pabrik baja yang berlokasi di Kota Cilegon tersebut.
Menurut Isbatullah, keberhasilan Silmy Karim saat ini hanyalah memagar tanah-tanah milik KS, memecat ribuan buruh outsorching PT KS yang kebanyakan merupakan masyatakat pribumi Cilegon. Serta mengalihkan karyawan KS ke anak-anak dan cucu perusahaan untuk mengurangi beban oprasional.
“Sementara itu bisnis inti PT KS belum bergerak, karena Blast Furnace masih bermasalah, lalu darimana keuntungan PT.KS didapat? Ya dari penjualan aset tanah dan penghematan biaya operasional, penghematan biaya operasional didapat dari pemecatan ribuan buruh outsorching dan pengalihan karyawan PT KS ke anak dan cucu perusahaan dan keuntungan dari anak perusahaan PT KS yakni PT KTI, PT KBS dan PT KIEC,” ujarnya.
Masih kata Isbatullah, Silmy Karim juga hanya berhasil membuat Sub Holding seperti Krakatau Sarana Infrastruktur atau KSI yang di dalamnya terdapat beberapa anak perusahaan KS yakni PT KDL, PT KBS, PT KTI, dan PT KIEC
“Sebentar lagi akan menjual saham subholding KSI sekitar 40 persen. Uangnya untuk apa? Ya untuk bayar cicilan hutang ke kreditor,” tuturnya.
Selain itu, Isbatullah menuturkan, PT KS saat ini dianggapnya tidak membangun hubungan yang harmonis masyarakat Cilegon, diantaranya yakni kurangnya keberpihakan KS terhadap pengusaha lokal.
Belum lagi, lanjut Isbatullah, soal ratusan pensiunan PT KS yg dirugikan oleh koperasi milik KS yakni Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel (Primkokas), dimana dana investasi sebesar 94 milyar hilang tak berbekas.
“Sekali lagi, penghargaan ini menurut kami layak untuk dipertanyakan. Kita juga meminta manajemen PT KS yang dalam hal ini dipimpin oleh Silmy Karim untuk turun dan menyelesaikan persoalan sengkarut terkait dugaan investasi bodong Primkokas. Jika Silmy Karim tak mampu menyelesaikan ini, lebih baik kembalikan Penghargaan The Best CEO dari Kementrian BUMN itu,” pungkasnya. (Takin/Red)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.