Rabu, Oktober 4, 2023
Harianbanten.co.id
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Hukrim
  • Politik
  • Sosial & Budaya
  • Ekbis
  • Opini
No Result
View All Result
Harianbanten.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Hukrim
  • Politik
  • Sosial & Budaya
  • Ekbis
  • Opini
No Result
View All Result
Harianbanten.co.id
No Result
View All Result
Home Opini

Tantangan Pengelolaan Lembaga Pendidikan

Redaksi by Redaksi
04/05/2020
in Opini
0
Tantangan Pengelolaan Lembaga Pendidikan
135
SHARES
903
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Edi Muhammad Abduh, MM

  • Wakil Ketua III Bidang kemahasiswaan, Alumni, Kerja Sama dan Marketing STIE Prima Graha
  • Mahasiswa Tingkat Akhir Pasca Sarjana Doktoral DIM FEB Unpad

 

Pendidikan memiliki peran sentral bagi upaya pengembangan sumber daya manusia. Adanya peran yang demikian, isi dan proses pendidikan perlu dimutakhirkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan masyarakat.

Tujuan  pendidikan nasional selalu menyesuaikan diri dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Sejalan dengan itu, tentu dalam rangka proses mempersiapkan sumber daya manusia yang diorientasikan dalam tujuan nasional pendidikan juga selalu berorientasi pada perkembangan IPTEK. Dalam proses mempersiapkan sumber daya manusia inilah peran guru dan dosen sangat penting. Oleh karena itulah, guru dan dosen juga harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Tuntutan akan peran besar pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa tidak terelakkan lagi. Lembaga pendidikan harus benar-benar berusaha semaksimal mungkin dan mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut di atas.

Lebih khusus di pendidikan tinggi, demi menjamin terlaksananya proses pendidikan yang berkualitas maka perguruan tinggi sebagai lembaga sosial memiliki kewajiban moral tidak hanya pada proses pendidikan tetapi juga dalam pelaksanaan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan isi yang terkandung dalam tri dharma perguruan tinggi dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional” pasal 20 ayat (2) yang menyebutkan bahwa “perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Keberhasilan dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tidak terlepas dari program peningkatan komitmen bersama antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah dan pemerintah daerah dalam upaya membangun dan memberdayakan semua komponen masyarakat.

Dalam perkembangan dari masa ke masa, upaya memajukan dunia pendidikan diperlukan sebuah sistem pendidikan yang bertujuan mempersatukan keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam mencapai tujuan pendidikan.

Keinginan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut berdampak pada persaingan dalam dunia pendidikan yang tidak dapat terelakkan lagi, banyak lembaga pendidikan yang ditinggalkan oleh pelanggannya sehingga dalam beberapa tahun ini banyak terjadi merger dari beberapa lembaga pendidikan. Kemampuan administrator untuk memahami pemasaran pendidikan menjadi prasyarat dalam mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan lembaganya.

Ada elemen kunci yang dapat dijadikan bahan analisis untuk memahami konsep pemasaran pendidikan, yaitu konsep pasar. Pasar merupakan tempat bertransaksi berbagai komoditas yang dihasilkan produsen dengan yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan konsumen. Pemasaran ialah proses transaksional untuk meningkatkan harapan, keinginan dan kebutuhan calon konsumen sehingga calon konsumen menjadi terangsang untuk memiliki produk yang ditawarkan dengan mengeluarkan imbalan sesuai yang disepakati.

Sementara Menurut Miller dan Layton (2000), menyebutkan bahwa pemasaran   jasa   adalah   merupakan   system   total   aktivitas   bisnis   yang   dirancang   untuk merencanakan,   menetapkan   harga,   mempromosikan   dan   mendistribusikan   produk,   jasa,   dan gagasan  yang   mampu memuaskan    keinginan   pasar   sasaran   dalam  rangka mencapai  tujuan organisasional. Dan dunia pendidikan merupakan bisnis jasa pendidikan yang perlu dipelajari dan dikaji agar tepat dalam pengelolaanya.

Untuk memahami pengertian jasa pendidikan, ada baiknya kita mempelajari dahulu beberapa pendapat para ahli. Kotler (2009), seorang ahli pemasaran mengemukakan pengertian jasa adalah “a service is any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Its production may or may not be tied to a physical product”. Maksudnya jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh satu pihak pada pihak yang lainnya yang secara prisip tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepindahan kepemilikan.

Pendidikan adalah proses perubahan pola pikir, apresiasi dan pembiasaan manusia agar menjadi manusia. Sekolah merupakan salah satu kelembagaan satuan pendidikan. Walaupun kebanyakan orang sering mengidentikan sekolah dengan pendidikan, pendidikan merupakan wahana perubahan peradaban manusia; Manakala membicarakan sistem pendidikan tidak cukup hanya membahas sistem persekolahan, sehingga untuk membicarakan pemasaran  pendidikan pun sesungguhnya tidak cukup dengan hanya membahas terbatas pada pemasaran persekolahan. Karena paradigma pendidikan yang begitu universal tidak hanya dipandang secara terbatas pada system persekolahan.

Menurut Yoyon Bachtiar Irianto (2016) menyebutkan bahwa pendidikan merupakan produk jasa yang dihasikan dari lembaga pendidikan yang bersifat non profit, sehingga hasil dari proses pendidikan kasad mata.Untuk mengenal lebih dalam dari pemasaran pendidikan maka kita harus mengenal terlebih dahulu pengertian dan karakteristik jasa dan konsep pemasaran sehingga penerapan konsep pemasaran pendidikan ada pada posisi yang tepat sesuai dengan nilai dan sifat dari pendidikan itu sendiri.

Oleh karena itu, menurut Yoyon Bachtiar Irianto (2011) pendidikan yang dapat laku dipasarkan ialah pendidikan yang:

  1. Ada Produk sebagai Komoditas;
  2. Produknya memiliki standar, spesifikasi dan kemasan;
  3. Punya pangsa/sasaran yang jelas;
  4. Punya jaringan dan media; dan
  5. Memiliki tenaga marketing yang handal

Secara teoritis, pada dasarnya ada tiga komponen dasar dalam penerapan pemasaran pendidikan, yaitu: (1) integrated marketing, (2) create customer satisfaction, dan (3) a profit. Dimana kita harus mengelola: (1) customer-impinging resources, (2) policies, (3) activities dan (4) market segmentation, karena empat faktor tersebut akan memberikan referensi  terhadap pilihan para pemakai jasa produk yang dihasilkan. Akan tetapi lebih spesifik lagi bahwa pemasaran memiliki empat aktivitas yaitu analysis, organization, planning dan control.

Fokus dari manajemen pendidikan mengalami perubahan dari sekedar melayani  proses  pendidikan  menjadi  bagaimana  membuat  pemakai pendidikan  diubah  menjadi  pelanggan  pendidikan  (customer), dimana pelanggan pendidikan akan memberikan loyalitas yang tinggi untuk tidak bisa berpaling pada lembaga lain.

Di tengah persaingan yang semakin kompetitif, dunia pendidikan sedikit bergeser porsinya ke ranah bisnis yang menjanjikan bagi pengusaha selain bisnis lainnya. Istilah edupreuner sudah menjadi istilah yang familiar di masyarakat. Saat ini banyak lembaga pendidikan yang mempromosikan tidak hanya secara manual melalui promosi iklan di spanduk atau poster atau pameran yang sudah mulai berkurang karena dinilai kurang efektif dan efisien, akan tetapi lebih gencar pada media sosial untuk menarik perhatian netizen. Keinginan pasar dunia maya (netizen) harus selalu di monitor oleh para administrator pendidikan, dengan tidak mengesampingkan fasilitas IT sekolah tersebut tentunya. Dunia pendidikan dihadapkan pada era revolusi industri 4.0 yang menuntut lembaga pendidikan harus siap dengan berbagai fasilitas IT yang memanjakan pelanggannya yaitu para murid atau mahasiswa.

Pelanggan seperti di atas yang akan dicari oleh setiap lembaga pendidikan, hal itu bisa dilakukan melalui strategi pemasaran pendidikan, strategi ini diadopsi dari dunia bisnis, dimana penerapannya disesuaikan dengan nilai filosofi dari pendidikan itu sendiri sebagai lembaga non profit.

Masih menurut Yoyon Bactiar Irianto (2011), bahwa Perubahan-perubahan yang sangat mungkin terjadi antara lain:

  1. Membanjirnya tenaga kerja asing yang lebih berkualitas terutama dalam kemampuan berbahasa Inggris dan keterampilan khusus dari Negara-negara ASEAN;
  2. Seluruh pelajar dari lima Negara ASEAN akan dapat belajar di berbagai sekolah dan universitas di Negara-negara ASEAN;
  3. Akan terjadi kompetisi silang antar bangsa ASEAN dalam bidang ekonomi, jasa, pendidikan, dan profesi-profesi lain;
  4. Sulitnya lapangan kerja bagi tenaga kerja dengan titel sarjana sekalipun;
  5. Meleburnya budaya ASEAN membentuk budaya regional;
  6. Perkembangan komunikasi dan transportasi akan mempercepat proses perubahan sosial budaya, warga masyarakat akan memilih status ganda sebagai warga dunia dan warga nasional.

Perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang siap berkompetisi untuk merebut pendidikan yang berkualitas, menjadi tenaga kerja yang dapat merebut profesi-profesi yang strategis, menjadi pelajar yang siap berkompetisi tingkat regional maupun internasional dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni-budaya, olah raga, serta dapat berkompetisi dalam arena pertukaran pelajar tingkat regional maupun internasional. Semua tuntutan itu menjadi tantangan berat untuk dapat menyediakan lembaga pendidikan yang mampu mempersiapkan SDM Indonesia sejajar dengan SDM negara-negara lain di dunia.

Menurut Yoyon Bachtiar Irianto (2011), berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan, baik pada jalur formal maupun nonformal telah ditempuh pemerintah. Hal ini terbukti lahir program-program peningkatan mutu melalui program Sekolah Berstandar Nasional, Sekolah Unggulan, dan masih banyak program-program peningkatan mutu yang lain, termasuk rintisan pengembangan model Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Namun demikian, program-program peningkatan mutu yang telah ditempuh tersebut ternyata masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan iptek dan arus kesejagatan.

Begitu juga di level pendidikan tinggi, pemerintah telah menyediakan berbagai jenis beasiswa baik untuk jenjang Strata 1, Strata 2 dan Strata 3 yang menyeleksi para calon mahasiswa untuk berkesempatan kuliah di perguruan tinggi ternama baik di dalam negeri maupun luar negeri dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetepkan oleh pemerintah melalui kemendikbud. Semua program disediakan dalam rangka memotivasi warga negara untuk berperan aktif di dunia pendidikan yang muaranya adalah peningkatkan sumber daya manusia yang berdaya saing.

Apa yang tersurat dalam agenda pendidikan tersebut, pada dasarnya  bertujuan mengembangkan satuan pendidikan yang dapat mempersiapkan generasi  berkualitas, yakni berakhlak mulia, cendekia, kompeten menguasai IPTEK, produktif dalam karya, dan memiliki kontribusi tinggi terhadap berbagai peran dalam peningkatan kualitas Bangsa Indonesia, baik regional dan nasional maupun dunia internasional. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah menjabarkan mengenai rencana pembangunan pendidikan jangka panjang hingga tahun 2025.

Namun demikian, apalah artinya tingginya adaptabilitas dan apresiasi terhadap pembaharuan pendidikan, jika tidak disertai dengan peningkatan kemampuan dalam mengelola perubahan yang didukung oleh perangkat manajemen pemasaran yang memadai. Tantangan berat yang berkaitan dengan sistem manajemen yang kompetitif, pada pelaksanaannya akan ditentukan oleh kehandalam dalam sistem manajemen pemasaran pendidikan yang bersangkutan. Dalam kerangka itulah, tulisan ini mencoba mengajak masyarakat pendidikan untuk memahami konsep, proses dan strategi pemasaran dalam bidang pendidikan.

Kompetensi umum yang dituntut ialah masyarakat diharapkan memiliki wawasan luas, apresiasi yang mendalam dan keterampilan dalam menganalisis kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat dalam bidang pelayanan pendidikan.

 

Daftar Pustaka

Irianto, Yoyon Bachtiar, 2011.  Modul Pemasaran Pendidikan, Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

 Kotler, Philips. (2009). Manajemen Pemasaran, Jakarta: Penerbit Erlangga Edisi 13

Miller dan Layton, 2000. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional” . Jakarta: Cetakan Negara Republik Indonesia

Tags: Edi Muhammad AbduhMM
Previous Post

Warga Palem Cilegon Digegerkan Penemuan Bayi Perempuan di Musola Jabal Nur

Next Post

Mahasiswa Sebut Validasi NIK Disdukcapil Buruk

Redaksi

Redaksi

Related Posts

Penerapan dan Perkembangan Optik Dalam Kehidupan Sehari – hari
Opini

Penerapan dan Perkembangan Optik Dalam Kehidupan Sehari – hari

04/06/2023
Mendorong Produktivitas Pangan Melalui Alih Fungsi Lahan Yang Tepat
Opini

Mendorong Produktivitas Pangan Melalui Alih Fungsi Lahan Yang Tepat

03/06/2023
Tujuan Penyelidikan Geomagnet Dalam Eksplorasi Lapangan Panas Bumi
Opini

Tujuan Penyelidikan Geomagnet Dalam Eksplorasi Lapangan Panas Bumi

03/06/2023
Catatan Akhir Tahun 2022 Bidang Luar Negeri SMSI: Dari Urusan Desa Hingga Manca Negara
Opini

Catatan Akhir Tahun 2022 Bidang Luar Negeri SMSI: Dari Urusan Desa Hingga Manca Negara

30/12/2022
Refleksi Akhir Tahun SMSI 2022: Artificial Intellegence ChatGPT Sebagai Tantangan Baru Jurnalistik
Opini

Refleksi Akhir Tahun SMSI 2022: Artificial Intellegence ChatGPT Sebagai Tantangan Baru Jurnalistik

29/12/2022
Langkah Strategis SMSI, Turut Merancang Peraturan Terkait Pers
Opini

Langkah Strategis SMSI, Turut Merancang Peraturan Terkait Pers

27/12/2022
Next Post
Mahasiswa Sebut Validasi NIK Disdukcapil Buruk

Mahasiswa Sebut Validasi NIK Disdukcapil Buruk

Discussion about this post

Stay Connected test

  • 129 Follower
  • 23.9k Follower
  • 196k Subscriber
  • 23.8k Follower
  • 99 Subscriber
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Jelang Pergantian Tahun, Pemuda Kasemen Lehernya Digorok Temannya Sendiri

Jelang Pergantian Tahun, Pemuda Kasemen Lehernya Digorok Temannya Sendiri

31/12/2019
Warga Posting Jalan Rusak Malah Dicaci Kades

Warga Posting Jalan Rusak Malah Dicaci Kades

12/05/2020
Berkedok Salon, Polres Cilegon Bongkar Tempat Prostitusi Pijat Plus-plus di Kerenceng

Berkedok Salon, Polres Cilegon Bongkar Tempat Prostitusi Pijat Plus-plus di Kerenceng

04/10/2019
Bocah SD di Waringinkurung Tewas Digalian Bekas Perumahan

Bocah SD di Waringinkurung Tewas Digalian Bekas Perumahan

10/01/2020
Warga BBS III Curhat ke Ati Marliati 

Warga BBS III Curhat ke Ati Marliati 

Warga Kecewa, Bantuan Modal UMKM dari Kartu KCS Ternyata Bersifat Pinjaman

Warga Kecewa, Bantuan Modal UMKM dari Kartu KCS Ternyata Bersifat Pinjaman

Ceceran Material PT Indoferro Dikeluhkan Warga, Pemuda : Silahkan Hengkang Dari Ciwandan

Ceceran Material PT Indoferro Dikeluhkan Warga, Pemuda : Silahkan Hengkang Dari Ciwandan

Caleg Nasdem : Ruaniyah Santuni Anak Yatim Dilingkungan Rawa Arum

Caleg Nasdem : Ruaniyah Santuni Anak Yatim Dilingkungan Rawa Arum

Peringati Haornas, Wali Kota Helldy Ajak Masyarakat Tumbuhkan Pola Hidup Sehat

Peringati Haornas, Wali Kota Helldy Ajak Masyarakat Tumbuhkan Pola Hidup Sehat

04/10/2023
Jelang Pemilu 2024, Mahasiswa Diharap Jadi Pemilih Cerdas

Jelang Pemilu 2024, Mahasiswa Diharap Jadi Pemilih Cerdas

04/10/2023
Wujudkan Satu Data, Diskominfo Kota Cilegon Gelar FGD Penyusunan Data Statistik Sektoral

Wujudkan Satu Data, Diskominfo Kota Cilegon Gelar FGD Penyusunan Data Statistik Sektoral

04/10/2023
Pemkot Cilegon Raih Paritrana Awards dari BPJS Ketenagakerjaan

Pemkot Cilegon Raih Paritrana Awards dari BPJS Ketenagakerjaan

03/10/2023

Harian Banten merupakan portal berita online yang menyajikan berita berkualtas dengan mengedepankan fungsi informasi, fungsi persuasi, fungsi pendidikan dan fungsi hiburan yang berfokus pada pembaca di Indonesia khususnya daerah provinsi Banten


Hubungi kami: redaksi.harianbanten@gmail.com

Ikuti Kami:

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
  • Kontak

© 2022 PT Cakra Indo Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Hukrim
  • Politik
  • Sosial & Budaya
  • Ekbis
  • Opini

© 2022 PT Cakra Indo Media

Go to mobile version