PANDEGLANG – Ratusan mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) Banten menuntut uang pembayaran wisuda dikembalikan, sebab ratusan calon wisudawan tersebut merasa kesal dengan bobroknya administrasi kampus.
Dari informasi yang dihimpun, uang administrasi pembayaran wisuda sebesar Rp.1,5 juta, jika dikalikan dengan jumlah calon wisudawan sebanyak 634 mahasiswa maka uang tersebut Rp.951.000.000 atau hampir mencapai satu milyar rupiah, namun pagelaran acara wisuda yang dijanjikan pihak kampus tidak terlaksana dan uang tidak dikembalikan.
Salah seorang mahasiswa calon wisudawan dari Fakultas Teknologi Pertanian, Bayu Akmaludin menyampaikan rasa kesal sekaligus kecewa akan administrasi kampus, dirinya merasa diberikan harapan palsu oleh pihak kampus.
“Yang jelas kalau sudah melihat seperti ini, betapa bobroknya sistem administrasi UNMA saya jelas merasa kecewa, kalau memang tidak bisa melaksanakan wisuda offline kenapa biaya wisuda begitu besar, pokoknya saya hanya minta uang dikembalikan,” ucapnya kepada Harianbanten.co id, Senin (11/1/2021).
Menurut Bayu, persoalan ini terletak pada perencanaan dalam acara wisuda, panitia tidak melihat situasi Pandemi ini menjadi salah salah satu hambatan, dirinya bersikukuh meminta uang pembayaran wisuda tersebut dikembalikan.
“Sekarang sederhana saja, persoalan wisuda saya anggap tidak terjadi bagaimana tidak kita harus menunggu sampai waktu yang tidak ditentukan, memangnya mudah menempuh izin di pemerintah, sudahlah saya jelas kecewa dan menuntut uang pembayaran dikembalikan, paling tidak dipotong biaya baju dan tiga saja sebagai kenang-kenangan,” ujarnya.
Sementara itu, hal senada disampaikan salah seorang mahasiswa lainnya dari Fakultas Ekonomi, Rini Yulia mengatakan, dirinya juga meminta uang pembayaran wisuda dikembalikan 80 persen, sebab menunggu wisuda offline tidak pasti.
“Saya sudah tidak mau lagi mendengar kata wisuda, dua kali dibuai oleh kampus wisuda tetap tidak terlaksana, saya hanya meminta uang dikembalikan ga perlu lagi ada wisuda-wisudaan, itu hanya seremonial saja,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Pelaksana Wisuda dari Rektorat Unma, Uun menyampaikan, dirinya enggan berbicara masalah administrasi wisuda mahasiswa, karena dirinya bingung dengan mekanisme pelaksanaan wisuda yang tidak mendapatkan izin.
“Mungkin bisa langsung konfirmasi ke pa Rektor. Karena porsoalannya bukan pada melunasi tapi izin dari pemerintah daerah utuk offline, sementara daring mahasiswa tidak mau,” katanya. (De/red)
Discussion about this post