HARIANBANTEN.CO.ID, CILEGONPT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak resmi mengaktifkan Pos Pantau sebagai pusat komando dan koordinasi lintas instansi guna mengurai kemacetan dan meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Merak. Keberadaan pos ini diharapkan menjadi ruang bersama berbagai pihak dalam menghadapi dinamika lalu lintas pelabuhan, terutama pada masa lonjakan arus kendaraan.

“Pos pantau ini bukan cuma untuk ASDP, tapi ruang bersama kita semua, petugas, stakeholder, dan media,” ujar General Manager ASDP Merak, Syamsudin, dalam kegiatan coffee morning bersama awak media, Selasa (1/7/2025).

Pantau Real Time, Respon Cepat

Menurut Syamsudin, Pos Pantau difungsikan untuk memantau kondisi pelabuhan secara real time, termasuk saat terjadi kepadatan, gangguan cuaca, maupun gangguan teknis seperti perbaikan jalan. Dalam kondisi seperti itu, pos ini akan menjadi pusat koordinasi cepat antarinstansi.

“Di sini kita bisa duduk bersama. Mulai dari ASDP, BPTD, KSKP, kepolisian, sampai sekuriti. Tujuannya satu, memperlancar arus kendaraan keluar-masuk pelabuhan,” jelasnya.

Syamsudin menambahkan, kehadiran berbagai unsur instansi di Pos Pantau mempermudah pengambilan keputusan lapangan yang cepat dan terukur.

Jalur Bojonegara Jadi Alternatif Kendaraan Ringan

Sebagai bagian dari upaya pengurangan beban arus kendaraan di jalur utama pelabuhan, ASDP juga mengaktifkan jalur alternatif menuju Bojonegara khusus untuk kendaraan ringan. Penggunaan jalur ini bersifat situasional dan hanya akan diberlakukan saat kondisi lalu lintas mengalami kepadatan tinggi.

“Kalau padat, kendaraan kecil bisa belok kiri ke Bojonegara, lanjut ke Cilegon Timur. Lebih cepat daripada ikut arus utama,” ujar Syamsudin.

Adapun untuk kendaraan berat, tetap diarahkan melalui jalur utama karena keterbatasan akses di jalur alternatif tersebut.

“Ini hanya pengaturan lalu lintas, jadwal kapal tetap normal,” tegasnya.

Peran Media dalam Sosialisasi

Dalam kesempatan itu, Syamsudin turut mengajak media untuk berperan aktif dalam menyosialisasikan kebijakan ini kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa penyeberangan.

“Dengan bantuan media, masyarakat akan terbiasa bahwa jalur Bojonegara bisa jadi pilihan saat padat,” tutup.

Penulis: Red | Harianbanten.co.id