HARIANBANTEN.CO.ID – Provinsi Banten tak hanya kaya akan destinasi wisata, tapi juga sejarah perjuangan bangsa. Sejumlah tokoh pejuang lahir dari tanah ini dan namanya tercatat sebagai pahlawan nasional yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia.

Seperti daerah lain di Nusantara, Banten turut melahirkan banyak pejuang tangguh yang mengukir sejarah penting, baik di medan perang maupun di jalur diplomasi dan pendidikan.

Dikutip dari berbagai sumber, Berikut ini adalah 10 tokoh pahlawan nasional asal Banten yang patut dikenang:

1. Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Banten yang lahir tahun 1631 ini dikenal gigih melawan penjajahan VOC. Ia membangun Keraton Tirtayasa di Kabupaten Serang dan memimpin perlawanan terhadap monopoli dagang Belanda yang merugikan rakyat dan Kesultanan Banten.

2. Mr. Sjafruddin Prawiranegara

Lahir di Serang, 28 Februari 1911, Sjafruddin pernah menjabat sebagai Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) saat Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pada 1948. Mandat itu diberikan langsung oleh Mohammad Hatta, menjadikannya sebagai tokoh penting penyelamat eksistensi negara saat masa genting.

3. Brigjen KH. Syam’un

Pejuang dan ulama kharismatik asal Bojonegara ini pernah menjabat sebagai presiden Banten (1945–1949). Lulusan Al-Azhar Kairo, ia juga pendiri Perguruan Islam Al-Khoiriyah Cilegon dan memimpin Batalyon 99 Pembela Tanah Air (PETA) melawan kolonialisme.

4. Ki Wasyid

Tokoh sentral dalam Perang Cilegon 1888, Ki Wasyid adalah murid dari Syekh Nawawi al-Bantani. Ia ahli strategi yang mampu menyatukan para ulama dan pejuang dari berbagai daerah dalam gerakan melawan Belanda.

5. KH. Abdul Fatah Hasan

Ulama pejuang dan anggota BPUPKI ini merupakan sahabat seperjuangan KH. Syam’un. Lulusan Al-Azhar dan pengajar di Al-Khairiyah, ia hilang tanpa jejak setelah agresi militer Belanda II pada 1949.

6. Syekh Nawawi Al-Bantani

Lahir di Tanara, Serang, tahun 1815, Syekh Nawawi adalah ulama internasional yang menjadi imam besar Masjidil Haram di Mekkah. Ia dijuluki “Sayyidul Hijaz” dan menjadi guru banyak tokoh, termasuk KH. Hasyim Asy’ari.

7. Syekh Arsyad Thawil Al-Bantani

Lulus dari Mekkah dan kembali ke tanah air untuk ikut serta dalam Perang di Cilegon tahun 1888. Ia juga murid Syekh Nawawi dan dikenal luas sebagai ulama dan aktivis kemerdekaan. Selain itu ia dikenal sebagai pejuang yang menjadikan ilmunya sebagai bekal perlawanan. Ia wafat pada 1934, namun pemikirannya masih memengaruhi pendidikan Islam Banten.

8. Tubagus Ahmad Khatib Al-Bantani

Salah satu tokoh penting pascakemerdekaan. Dilantik sebagai Presiden Banten oleh Soekarno pada 1945. Ia pernah duduk di DPR-GR, MPRS, dan BPK. Selain itu, ia juga merupakan salah satu pendiri Majelis Ulama Indonesia.

9. Nyimas Gamparan

Pendekar wanita asal Balaraja yang memimpin perlawanan terhadap tanam paksa Belanda dalam Perang Cikande (1829–1830). Aksinya bersama para pendekar perempuan sangat merepotkan penjajah.

10. Nyimas Melati

Putri dari Raden Kabel ini turut memperjuangkan kemerdekaan di Tangerang. Namanya kini diabadikan menjadi nama jalan dan gedung di Kota Tangerang, salah satunya Gedung Wanita Nyimas Melati di Jalan Daan Mogot.

Banten bukan hanya memiliki sejarah perlawanan, tetapi juga tradisi ilmu dan keberanian yang diwariskan lintas generasi. Dari Sultan hingga santri, dari medan perang hingga ruang parlemen, para tokoh ini menunjukkan bahwa tanah jawara bukan sekadar gelar, melainkan identitas perlawanan.

Penulis: Asep Tolet | Harianbanten.co.id


Penulis menyadari bahwa tulisan ini mungkin masih mengandung kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam penyajian informasi.

Masukan dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan tulisan yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi khalayak.