Menelusuri Jejak Kejayaan Banten: 6 Situs Bersejarah yang Wajib Dikunjungi
HARIANBANTEN.CO.ID – Di balik hiruk-pikuk kehidupan modern, Banten menyimpan kekayaan sejarah yang membentang dari abad ke-16 hingga masa kolonial. Berbagai situs bersejarah di kawasan Banten Lama menjadi saksi bisu kejayaan masa silam, mulai dari pusat pemerintahan kesultanan, rumah ibadah yang megah, hingga benteng pertahanan yang menyimpan kisah kolonialisme.
Berikut enam destinasi bersejarah yang patut Anda kunjungi saat berwisata ke Banten:
1. Keraton Kaibon: Simbol Cinta Sang Sultan untuk Ibunda
Keraton Kaibon dibangun oleh Sultan Syafiuddin yang memerintah Kesultanan Banten pada 1809–1815. Istana ini didirikan sebagai tempat tinggal bagi ibunya, Ratu Aisyah. Lokasinya yang berdekatan dengan Keraton Surosowan mencerminkan kasih sayang sang sultan yang ingin selalu dekat dengan ibundanya. Sayangnya, bangunan megah ini dihancurkan oleh Belanda pada 1832. Kini, yang tersisa hanyalah reruntuhan penuh makna yang merefleksikan arti “Kaibon” yang dalam bahasa lokal berarti “kasih ibu.”
2. Keraton Surosowan: Pusat Pemerintahan Kesultanan Banten
Tak jauh dari Kaibon, berdiri reruntuhan Keraton Surosowan yang dulunya merupakan jantung pemerintahan Kesultanan Banten. Dibangun pada masa Sultan Maulana Hasanuddin sekitar tahun 1526, keraton ini menampilkan jejak arsitektur Islam yang kuat. Sisa-sisa fondasi, dinding batu bata, dan struktur bangunan berdenah persegi mencerminkan kemegahan masa lalu yang kini menjadi objek wisata sejarah yang menarik.
3. Masjid Agung Banten: Perpaduan Budaya dan Spiritual
Didirikan pada 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin, Masjid Agung Banten menjadi salah satu simbol spiritual dan budaya di Banten. Arsitekturnya unik dengan menara bergaya mercusuar setinggi 24 meter, yang menunjukkan perpaduan pengaruh Tiongkok, Jawa, dan Eropa. Masjid ini juga menjadi tujuan utama para peziarah, karena di sekitarnya terdapat kompleks makam para sultan Banten dan keluarganya.
4. Menara Banten: Menara Azan Bergaya Mercusuar
Menara masjid ini bukan sekadar tempat mengumandangkan azan. Dengan tinggi sekitar 24 meter dan diameter 10 meter di bagian bawah, menara ini juga difungsikan sebagai menara pengawas pada masa lalu. Dari atasnya, pengunjung bisa menikmati panorama kawasan Banten Lama dan hamparan laut di kejauhan. Arsitekturnya yang menyerupai mercusuar menjadikannya salah satu ikon paling mencolok di kawasan ini.
5. Vihara Avalokitesvara: Harmoni dalam Keberagaman
Di tengah dominasi Islam di Banten Lama, berdiri megah Vihara Avalokitesvara, yang disebut-sebut telah dibangun sejak abad ke-16. Menariknya, pembangunan vihara ini tak lepas dari peran Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo, yang turut merawat harmoni antaragama pada masa itu. Vihara ini menjadi simbol toleransi dan akulturasi budaya yang telah mengakar sejak lama di wilayah Banten.
6. Benteng Speelwijk: Saksi Bisu Kolonialisme Belanda
Benteng Speelwijk dibangun oleh VOC pada abad ke-17 dan dinamai dari nama Gubernur Jenderal Cornelis Speelman. Fungsi utamanya adalah sebagai markas militer dan pusat pengawasan perdagangan di Selat Sunda. Dikelilingi oleh tembok kokoh dan parit pertahanan, benteng ini menjadi bukti nyata kekuasaan kolonial yang pernah menguasai wilayah Banten. Kini, Benteng Speelwijk menjadi tempat wisata sejarah yang menyuguhkan suasana khas masa kolonial.
Wisata Sejarah yang Mendidik dan Menginspirasi
Mengunjungi situs-situs bersejarah di Banten bukan hanya soal berjalan di antara batu-batu tua, tetapi juga tentang menelusuri kisah kejayaan, perjuangan, dan toleransi yang membentuk identitas bangsa. Jika Anda pencinta sejarah dan budaya, Banten adalah destinasi yang tak boleh Anda lewatkan.
Penulis: Asep Tolet | Harianbenten.co.id
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.