Pemkot Cilegon Dukung Pembentukan Dewan Kebudayaan, Taman Kodok Disiapkan Jadi Ruang Seni
HARIANBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menyatakan dukungan atas rencana pembentukan Dewan Kebudayaan Kota Cilegon yang digagas sejumlah pelaku seni dan budaya di Kota Cilegon. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Cilegon, Robinsar, usai menerima kunjungan para seniman di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (9/4/2025).
Robinsar menyebut keberadaan Dewan Kebudayaan penting sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun sektor budaya yang berkelanjutan.
“Sesuai komitmen dalam melestarikan warisan budaya sekaligus mendorong inovasi dan ekspresi seni di kalangan masyarakat, Insya Allah kami siap mendorong hal ini,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa diskusi mengenai penguatan peran pelaku budaya di Cilegon sudah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai Wali Kota.
“Kami juga sudah merencanakan untuk membangun ruang publik sebagai sarana bagi pelaku seni budaya untuk mengekspresikan hasil karyanya,” tambahnya.
Salah satu lokasi yang direncanakan untuk dijadikan ruang ekspresi publik adalah Taman Kodok. Menurut Robinsar, taman tersebut akan ditata ulang agar lebih representatif dan maksimal fungsinya sebagai ruang seni.
“Rencananya Taman Kodok kita jadikan ruang publik bagi pelaku seni, tinggal ditata kembali supaya representatif dan fungsinya dimaksimalkan,” jelasnya.
Sementara itu, Bahroni, salah satu pelaku seni budaya Cilegon, mengatakan bahwa proses pembentukan dewan sudah masuk tahap koordinasi untuk pemilihan calon ketua.
Menurutnya, Dewan Kebudayaan akan diisi oleh budayawan, akademisi, seniman, serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
“Tujuan utamanya adalah memberi ruang strategis bagi pelaku budaya untuk ikut serta merumuskan kebijakan dan mengembangkan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” kata Bahroni.
Senada dengan itu, Ahdi Zukhruf Amri selaku inisiator pembentukan Dewan Kebudayaan menyebut langkah ini sebagai momentum penting bagi kebangkitan budaya di Cilegon.
“Cilegon punya sejarah, punya kekayaan budaya. Tinggal bagaimana kita mengelolanya secara kolaboratif,” pungkasnya.
Penulis: Rijal
Editor : Asep Tolet
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.