Asal Usul Gelar Tubagus: Jejak Bangsawan Kesultanan Banten yang Bersambung ke Keturunan Nabi
HARIANBANTEN.CO.ID – Di tengah sejarah panjang Kesultanan Banten, terdapat satu gelar bangsawan yang melekat kuat pada keturunannya: Tubagus. Gelar ini tak sekadar penanda status sosial, melainkan juga simbol garis keturunan langsung dari para sultan Banten yang dipercaya bersambung hingga ke Nabi Muhammad SAW.
Dalam sistem monarki Nusantara, gelar kebangsawanan terbagi menjadi tiga jenis, yakni gelar keturunan, gelar jabatan, dan gelar kehormatan. Di antara ketiganya, gelar keturunan dianggap paling utama karena menjadi syarat dasar penerus kekuasaan kerajaan.
Di tanah Jawa, penggunaan gelar bangsawan seperti Raden umum dijumpai. Namun, masing-masing daerah memiliki pola pewarisan berbeda. Di Mataram, gelar bisa diwariskan melalui garis laki-laki maupun perempuan (bilateral), sementara di wilayah Sunda, meskipun mengenal sistem bilateral, pewarisan gelar lebih condong melalui garis ayah (patrilineal).
Berbeda dengan dua wilayah tersebut, Banten memiliki tradisi gelar bangsawan yang khas. Gelar Tubagus untuk laki-laki dan Ratu untuk perempuan adalah penanda khusus bagi keturunan langsung dari Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten sekaligus putra dari Sunan Gunung Jati, tokoh Walisongo yang juga dikenal sebagai Syekh Syarif Hidayatullah.
Menurut sejumlah sumber, istilah Tubagus berasal dari kata “Ratu Bagus”. Ada pula pendapat yang menyebut asal katanya dari bahasa Arab, yakni Tuba dan Ghaus, yang berarti “kebahagiaan yang dilindungi”. Gelar ini pertama kali muncul pada masa Sultan Maulana Yusuf, sultan kedua Banten.
Seiring berjalannya waktu, para keturunan Kesultanan Banten menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Gelar Tubagus pun dapat dijumpai di luar wilayah Banten. Namun, tidak semua keturunannya menggunakan gelar tersebut secara terbuka. Sebagian memilih menyembunyikannya atas dasar ketawaduan, kehati-hatian, atau mengikuti amanat leluhur.
Meski demikian, mereka tetap menjaga dan mengakui garis nasabnya, karena dalam ajaran Islam, menafikan keturunan dianggap sebagai dosa besar. Maka, penyematan gelar Tubagus tidak hanya bermakna budaya, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab moral untuk menjaga warisan luhur dari para leluhur.
Gelar Tubagus adalah bagian dari identitas sejarah Banten. Ia tidak hanya menandai keturunan darah biru, tetapi juga membawa makna spiritual yang mengakar pada nilai-nilai Islam dan akhlak mulia.
Sumber: Youtube Bujang Gotri
Penulis: Tolet |Harianbanten.co.id
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.