HARIANBANTEN.CO.ID – Aksi Vandalisme berupa coretan di dinding kantor Wali Kota Cilegon oleh sekelompok oknum mahasiswa menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan. Tak sekadar dianggap sebagai bentuk protes, aksi tersebut kini dipertanyakan motifnya.

Wakil Ketua Karang Taruna Kota Cilegon, Deni Hidayat, menilai tindakan tersebut jauh dari etika intelektual dan bisa jadi bukan sekadar kritik biasa.

“Kami sangat menyayangkan aksi vandalisme ini. Aspirasi boleh disampaikan, tapi jangan dengan cara-cara yang mencederai demokrasi. Apalagi dilakukan oleh mahasiswa yang notabene kaum terpelajar,” kata Deni dalam pernyataan resminya, Selasa (29/4/2025).

Menurutnya, demonstrasi yang dilakukan terkesan prematur dan berlebihan. Ia mengingatkan bahwa kepemimpinan Wali Kota Robinsar dan Wakilnya, Fajar, baru berjalan dua bulan sejak dilantik pada 20 Februari 2025 lalu. Di tengah keterbatasan anggaran dan tumpukan persoalan warisan pemerintahan sebelumnya, ia menilai Pemkot Cilegon saat ini justru menunjukkan kerja nyata.

“Baru dua bulan menjabat, mereka langsung dihadapkan pada tunggakan honor pegawai hingga utang ratusan miliar kepada vendor. Tapi Wali Kota dan Wakilnya langsung turun ke lapangan, mencoba menyelesaikan satu per satu. Ini patut diapresiasi, bukan dibalas dengan aksi merusak,” tegas Deni.

Deni juga menanggapi sindiran mahasiswa yang menyebut Robinsar sebagai “Wali Kota Medsos”. Ia menyebut label itu sebagai kritik yang konyol dan tidak relevan di era keterbukaan digital.

“Media sosial itu alat komunikasi publik yang efektif. Justru aneh kalau hari ini ada anak muda Gen-Z yang alergi terhadap medsos. Jangan-jangan, ini bukan soal kinerja, tapi ada pihak yang kepanasan dengan popularitas Wali Kota,” sindirnya.

Deni tak menutup kemungkinan adanya aktor tertentu yang memanfaatkan keresahan mahasiswa untuk agenda tertentu. Ia mengajak generasi muda untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap kritis namun objektif.

“Yang dibutuhkan Cilegon saat ini adalah persatuan. Bukan saling serang atau bahkan ditunggangi oleh kelompok yang ingin merongrong pemerintahan yang sah,” pungkasnya.

Penulis: Asep Tolet | Harianbanten.co.id